Golongan Darah AB:
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Persentase orang ber – Golongan Darah AB adalah hanya 4 % dari
seluruh penduduk dunia. Dan merupakan persentase yang terkecil
dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Darah AB merupakan darah zaman modern yang mempunyai kecenderungan
terhadap penyakit modern. Oleh sebab itu, orang ber – Golongan Darah AB
selalu disarankan melakukan teknik-teknik relaksasi dan meditasi supaya
dapat mengurangi stress dan untuk melawan system imunisasi yang kurang
sehat.
1.Sifat
Karakter Orang Bergolongan Darah AB
Karakter Orang Bergolongan Darah AB
Orang dengan golongan darah AB susah dikelompokkan. Mereka dapat
memiliki karakteristik di kedua ujung spektrum pada waktu bersamaan.
Artinya, di satu sisi mereka pemalu, di sisi lain, sangat terbuka.
Mereka dengan mudah mengubah satu sisi ke sisi yang lain. Mereka dapat
dipercaya dan bertanggung jawab, namun tidak dapat bertanggung jawab
jika terlalu banyak yang dituntut dari mereka. Mereka tidak keberatan
membantu sepanjang sesuai dengan syarat mereka. Orang-orang dengan
golongan darah ini sangat suka seni dan metafisika. AB juga dianggap
sebagai tipe darah terburuk di Jepang. Mereka juga suka menentukan
syarat sendiri dan berhak menggugurkannya jika tidak sesuai dengan
harapan mereka. Mereka dikenal sangat sensitif dan penuh perhatian. Di
Jepang, beberapa perusahaan membagi karyawan-karyawannya ke dalam
kelompok kerja berdasarkan golongan darah, dan ironisnya, tidak seorang
pun yang mau bekerjasama dengan kelompok golongan darah AB di Jepang !
(Jangan terlalu sedih buat yang di Indonesia ya).
Gaya Komunikasi dengan Orang Bergolongan Darah AB
Dengan karakter yang mudah berubah-ubah tergantung kondisi mood
tertentu, orang-orang dengan golongan darah AB tentu masih dapat diambil
‘hatinya’ ketika kita berkomunikasi dengan mereka agar mencapai tujuan
yang ingin kita raih. Gaya komunikasi yang perlu diterapkan adalah
seperti tersebut di bawah ini:
* Pertama-tama, ikuti dulu alur pembicaraan mereka.
* Selanjutnya, berbicaralah secara tegas karena mereka mudah berubah-ubah.
* Bicaralah tentang seni dan metafisika untuk memulai percakapan yang lebih panjang jika hal itu diinginkan.
* Jika membuat janji, pastikan mereka memahaminya dan setuju.
* Jangan ambil keputusan sepihak karena mereka termasuk orang yang suka menentukan sebuah keputusan secara sepihak. Diskusikanlah dengan sinergis.
* Jangan terlalu banyak mengumbar kata dan janji karena mereka sulit mengingat, apa lagi menjalankan kewajiban yang semakin banyak.
* Selanjutnya, berbicaralah secara tegas karena mereka mudah berubah-ubah.
* Bicaralah tentang seni dan metafisika untuk memulai percakapan yang lebih panjang jika hal itu diinginkan.
* Jika membuat janji, pastikan mereka memahaminya dan setuju.
* Jangan ambil keputusan sepihak karena mereka termasuk orang yang suka menentukan sebuah keputusan secara sepihak. Diskusikanlah dengan sinergis.
* Jangan terlalu banyak mengumbar kata dan janji karena mereka sulit mengingat, apa lagi menjalankan kewajiban yang semakin banyak.
Orang dengan golongan darah ini memang sedikit kurang beruntung di
Jepang karena dianggap yang paling lemah dan tidak dapat dipercaya.
Namun, hal ini tentu sangat kasuistis dan geografis. Hanya saja, dengan
memahami karakteristik orang dengan golongan darah ini, banyak hal yang
dapat dilakukan untuk tidak menuai kekecewaan nantinya di kemudian hari
jika ternyata karakter itu benar adanya. Dan bagi mereka dengan golongan
darah AB tentu dapat melakukan introspeksi diri untuk memperbaiki
hal-hal negatif yang benar sesuai dengan penjelasan di atas.
2.Penyakit
Resiko Medis Orang Ber – Golongan Darah AB :
Resiko medis yang umumnya bisa dialami karena makan tidak sesuai
dengan golongan darahnya ( salah pola makan tidak sesuai dengan Golongan
Darah AB ) :
- Penyakit kanker.
- Penyakit jantung.
- Anemia (kekurangan sel darah merah).
- Depresi.
- Masalah system syaraf.
- Komplikasi hati dan empedu.
- Parkinson’s.
- Alzheimer’s.
- Penyakit kanker.
- Penyakit jantung.
- Anemia (kekurangan sel darah merah).
- Depresi.
- Masalah system syaraf.
- Komplikasi hati dan empedu.
- Parkinson’s.
- Alzheimer’s.
3.Makanan
* Makanan yang sangat bermanfaat (berfungsi sebagai obat): ikan sardine, ikan tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), teh hijau, anggur merah.
* Makanan yang netral (berfungsi sebagai makanan): cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, brokoli, bayam, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji.
* Makanan yang dihindari (bertindak sebagai racun): daging (sapi, ayam, bebek, babi, angsa, lobster, kepiting, kodok), mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam, acar, jagung, belimbing, delima, pare, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi, soda, minuman beralkohol.
* Makanan yang sangat bermanfaat (berfungsi sebagai obat): ikan sardine, ikan tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), teh hijau, anggur merah.
* Makanan yang netral (berfungsi sebagai makanan): cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, brokoli, bayam, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji.
* Makanan yang dihindari (bertindak sebagai racun): daging (sapi, ayam, bebek, babi, angsa, lobster, kepiting, kodok), mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam, acar, jagung, belimbing, delima, pare, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi, soda, minuman beralkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar